a word

1. Cinta Sejati

Cinta sejati itu menyembuhkan,
Cintanya membuat rindu teramat saat terpisah,
Cintanya penuh limpahan keindahan saat bersua,
Cintanya bertasbih, bertahmid, bertakbir, berdzikr,

Cintanya menyejukkan di kala hati terasa gersang,
Cintanya menguatkan di waktu kerapuhan menerpa,
Cintanya penuh kepercayaan, penuh kebaikan,

Adalah makna terdapat di dalamnya,
Cinta untukmu Ilahi, balaslah cintaku, tenangkan hatiku

-Ibnu Semi-


2. Serak Desahan Jiwa

Rabbi,
Sungguh tak berdaya diri ini dalam sebuah kekosonghampaan yang seakan tak kenal henti menerpa,
Rabbi,
Ku adukan pada-Mu kegelisahan ini,
Seakan ini ialah lorong gelap yang belum ku temui ujungnya,
Berjalan seorang diri mencari secercah pelita kedamaian yang dahulu pernah menuntunku menyusuri,
Di manakah pelita itu, terjatuh ataukah sengaja ku jatuhkan seraya meninggalkan?
Duhai Rabb,
Betapa malang perjalanan ini jika tak dapat ku temukan pelita itu kembali,
Pelita benderang dari sisi-Mu duhai Pemberi Petunjuk...

Allah,
Hati ini, apakah terlalu jauh ia tersesat?
Apakah terlalu kotor bermandi kubang dosa kenistaan?
Aduhai hatiku,
Kenapa dikau? Kemana akan kau tuntun aku selain kepada Rabbku?
Tidak, takkan bisa kita berjalan, kita harus kembali...
Harus kembali, harus kembali...

Allah,
Lidah ini, terlalu lancangkah ia yang dengan sombong jarang berdzikir?
Apakah terlalu lama ia berkalamkan dusta?
Aduhai lidahku,
Kenapa dikau? Apa yang telah engkau rangkaikan sejauh ini?
Tidak, takkan lah dapat kebohongan itu kau pertahankan,
Kita harus berbenah, harus berbenah, harus berbenah...

-Ibnu Semi- 

3. Surat Untuk Bidadariku

"Wahai Bidadari, janganlah engkau serahkan panah itu padaku saat ini, 
yang dengannya, aku hanya akan melukai sayap-sayapmu, 
sehingga engkaupun jatuh terjerembab... 
Namun, serahkanlah saat Allah Mengizinkannya, 
yang dengannya akan ku lindungi engkau,
sehingga takkan ada yang dapat melukaimu.
..
"

Ya Allah,
sampaikan pada Bidadariku yang namanya ada di samping namaku,
tertulis di dedaunan syurga berdampingan dengan namaku,
Aku takkan menerima seseorang kecuali engkau untuk tinggal dalam hatiku,

Tak ku simpan sebuah mutiara yang berkilauan  dalam qalbuku,

kecuali itu adalah milikmu nanti,


Maka tunggulah aku wahai bidadariku,
insyaallah pada saatnya nanti,
dengan izin-Nya, akan ku jemput engkau dengan kecintaanku pada Rabbku,
di mana pun engkau saat ini...

-Ibnu Semi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar